Thursday, April 30, 2015

HARI KARTINI , 24 April 2015




Setiap Tanggal 21 April Bangsa Indonesia memperingari Hari Kartini, dimana sebagai Pahlawan Perempuan pertama yang mensejajarkan derajat perempuan dengan kaum pria. Untuk mengingat kembali sejarah tentang siapa sebenarnya R.A Kartini, jelasnya R.A Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan jawa, puteri dari Raden Mas Sosroningrat, Bupati Jepara. R.A Kartini merupakan anak perempuan tertua, dan merupakan keturunan keluarga yang cerdas juga pintar dalam bidang bahasa. Di usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Beliau belajar bahasa Belanda, tetapi tidak lama setelah itu ia harus tinggal dirumah karena sudah bisa dipingit. Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada temanteman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, dimana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan perempun agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Oleh orang tuanya R.A Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka. Setelah melahirkan putera pertama dan terakhirnya, yaitu R.M Soesalit, yang lahir pada tanggal 13 September 1904, beberapa hari kemudian R.A Kartini meninggal pada usia 25 tahun, dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Perempuan oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis. Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden RI No 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap taun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini. Mengingat perjuangan R.A Kartini yang begitu besar, sebagai kaum perempuan saat ini bebas memilih apa yang menjadi keinginannya, apa menjadi ibu rumah tangga, perempuan karir, perempuan pelajar, bergelar, perempuan pekerja sekaligus ibu rumah tangga dan sebagainya. Tapi masih banyak juga kaum perempuan yang menjadi tindak kekerasan atau pelecehan seksual baik di rumah tangga ataupun yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita di Luar Negeri, tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga yang harus menjadi panutan keluarga Masih banyak juga kaum perempuan yang sudah tua renta menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai kuli panggul, ataupun pemulung, dan tidak sedikit juga perempuan yang menjadi pengemis jalanan, penjual seks komersial karena tidak punya keahlian atau terbatas kemampuan baik dari pendidikan dan latar belakang. Tapi semua itu mereka kerjakan demi kelangsungan hidup yang harus dijalani tanpa berpikir panjang. Dengan demikian bagi sebagian perempuan, perjuangan kaum perempuan belum selesai sampai sekarang, karena masih banyak kaum perempuan yang masih berjuang untuk hidupnya dan keluarganya. Dan Apapun pekerjaannya mereka hanya berpikir untuk hidup, tidak peduli dengan apa itu hari kartini. Tidak ada perayaan atau apapun sebagai peringatan hari pejuang wanita Indonesia tersebut, tapi tetap R.A Kartini selalu dikenang kaum perempuan. Beda halnya dengan sekolah-sekolah baik TK, SD, SMP atau SMA yang sebagian masih memperingati Hari kartini dengan berbagai kegiatan seperti peragaan busana adat, lomba cipta karya, puisi kepahlawanan dan sebagainya yang menjadi moment penting mengingat perjuangan R.A Kartini. Karena pada dasarnya makna Hari Kartini adalah hari perjuangan pahlawan wanita Indonesia. Hari Kartini. Ada sebagai penghormatan atas wujud perjuangan kaum perempuan, simbol persamaan gender, emansipasi wanita. Kartini ada sebagai pahlawan, bukan dengan tindakan kekerasan, tapi tetap radikal, demi memperjuangkan kebenaran yang dipercayainya.


“ Jangan pernah menyerah, teruslah berjuang untuk kemajuan dan kemandirian kaum perempuan Indonenesia”
               

Monday, April 13, 2015

FIELD TRIP 2015, GOING OUTBOUND

Senin , 6 April 2015 Pukul 5.30 pagi,Bis yang akan memberangkatkan kami sudah siap di"meeting point"..dan tidak sedikit peserta yang sudah siap di bis walaupun rencana yang disepakati adalah jam 6 pagi. Peserta mulai banyak berdatangan pada jam 6...namun sangat disayangkan masih ada  beberapa orangtua murid yang terlambat sehingga waktu keberangkatan tidak sesuai rencana yaitu

jam 6.30 .

Walaupun kami berangkat sangat pagi,anak-anak terlihat tidak ada yang mengantuk malah sebaliknya begitu semangat. Perjalananpun dimulai dari jalan Raya Joglo, terhambat dibeberapa titik karena kendaraan cukup padat. Setelah melalui perempatan joglo dan masuk toll barulah Bis kami dapat melaju kencang.

Fieldtrip kali ini ,sekolah menyewa jasa penyelengara Acara..mulai dari acara di dalam bis hingga pulang kembali ke sekolah. Perjalanan menuju lokasi Outbound cukup lancar karena tidak menemui kemacetan hanya saja jalan raya yang dilewati cukup rusak. Walau demikian kami tiba dilokasi sesuai rencana yaitu jam 9 pagi dan langsung memulai tahapan permainan.

Anak-anak dan ibu-ibu memiliki kegiatan






masing-masing,walaupun bentuk kegiatan hampir sama namun kegiatan mereka


terpisah,tidak ditempat yang sama.

Anak-anak memulai kegiatan dengan bermain secara berkelompok/team work. Adapun kelompok dibagi antara anak laki dan anak perempuan..permainannya antara lain kekompakam bermain  dalam berbaris,mengangkat ban,tarik tambang,jalan bakiak,mengisi air dalam pipa berlubang dan hulahup.
Kemenangan permainan didominasi oleh kelompok anak laki-laki terutama pada tarik tambang,walaupun diulang beberapa kali kelompok anak perempuan tidak bisa menandingi kekuatan anak laki-laki. Dalam tiap permainan seluruh anak menikmati hanya 1-2 anak saja yang merasa lelah dan takut.

Setelah permainan selesai anak-anak menggunakan pelampung karena akan menyebrangi danau dengan rangkaian bambu atau getek. Ketika samapai diseberang danau anak-anak kembali menyebrang dengan tali atau"flying fox"...tidak ada satupun anak-anak yang melewati permainan ini walau jarak yang ditempuh cukup jauh dan tinggi.

Sebelum permainan selanjutnya,anak-anak beristirahat sambil makan bakso sama-sama. Tentu saja yang belum belajar makan sendiri banyak yang kesulitan menghabiskan bakso yang disediakan,sampai ada salah satu murid kami harus dicarikan kerupuk supaya mau memakan baksonya.

Acara kembali dilanjutkan dengan memasuki Goa buatan dengan menggunakan helm pengaman, tentu saja didalam cukup pengap dan penerangan agak kurang namun biar demikian anak-anak tidak ada yang menangis ketakutan. Tak lama dari setelah seluruh anak keluar dari goa,dilanjutkan mencetak binatang dari tanah liat.

Agak sedikit berjalan jauh,kegiatan selanjutnya adalah anak-anak meyeberangi kolam dengan bentangan besi dengan pegangan tali ,menyeberangi kolam besar dengan jembatan kayu tanpa pegangan dan dilanjutkan dengan panjat tali.

Kegiatan demi kegiatan dilewati dengan baik sampai pada permainan lumpur,yaitu membajak sawah dan menanam padi...sepertinya rata-rata anak KB&TK BAKTI INDRIA terlahir sebagai"Adventurer" karena hanya beberapa anak saja yang tidak mau mencoba kegiatan-kegiatan yang cukup berat untuk seusianya..walau ketika membajak sawah bau cukup menyengat disekitar lokasi tapi tidak menghambat anak-anak untuk terjun membajak dan bermain lumpur ketika menanam padi. Kegiatan dilanjutkan dengan menampi beras,menumbuk padi dan memerah sapi. Hanya saja cukup disayangkan ketika memerah sapi tiap anak hanya mendapat giliran 1x karena lokasi outbound mulai ramai..kegiatan pertanian diakhiri dengan meminum susu segar dingin.

Kegiatan penutup adalah menangkap ikan  dikolam,pada kegiatan ini anak-anak gagal fokus karena ketika masuk ke dalam kolam bukannya menangkap ikan tetapi malah bermain air hingga ada beberapa anak yang tidak mau keluar dari kolam. Tentu saja walaupun sebagian besar anak tidak dapat menangkap ikan dari Lokasi Outbound tiap anak diberikan beberapa ikan untuk dibawa pulang.

Ketika anak-anak menjalani serangkaian kegiatan ,kegiatan para walimuridpun tidak kalah meriahnya. Hanya saja karena kami tidak mengikuti tiap kegiatan wali murid,kami tidak dapat menceritakan secara detail kegiatan dan keceriaan wali murid.

Melihat keceriaan dan kelelahan peserta Outbound serta cerita-cerita mereka,kami pihak sekolah sangat senang sekali karena secara keseluruhan peserta field trip menikmati kegiatan-kegiatan yang ada.

Walau demikian ada saja kejadian yang sedikit mengganggu kegiatan anak-anak dilokasi, beberapa staff  lokasi wisata Outbound mencari-cari Guru-Guru dan pihak EO. Kami pihak sekolah berharap tidak ada kejadian serupa pada acara fieldtrip sekolah selanjutnya,yang mengakibatkan pengusiran dari pihak  wisata Outbound pada walimurid yang memaksa masuk ke lokasi tanpa persetujuan sekolah dan EO. Diharapkan walimurid mengerti,memahami,menghormati pihak sekolah atau Guru serta aturan lokasi wisata dan EO sebelum mengunjungi lokasi.

Akhir kata,kami ucapkan banyak terima kasih pada keikutsertaan siswa siswi KB/TK Bakti Indria serta walimurid dalam mensukseskan kegiatan field trip sekolah. Semoga kegiatan field trip sekolah selanjutnya lebih menarik dan mendidik. Sampai ketemu di field trip sekolah 2016.